Senin, 24 Oktober 2011

Teori Etika Bisnis

Nama : Febriyanti
Npm : 10208497
kelas : 4EA03

a. Etika Teleologi

dari kata Yunani, telos = tujuan,

Mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu.

Dua aliran etika teleologi :

- Egoisme Etis

- Utilitarianisme

* Egoisme Etis

Inti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar pribadi dan memajukan dirinya sendiri.

Satu-satunya tujuan tindakan moral setiap orang adalah mengejar kepentingan pribadi dan memajukan dirinya.

Egoisme ini baru menjadi persoalan serius ketika ia cenderung menjadi hedonistis, yaitu ketika kebahagiaan dan kepentingan pribadi diterjemahkan semata-mata sebagai kenikmatan fisik yg bersifat vulgar.

* Utilitarianisme

berasal dari bahasa latin utilis yang berarti “bermanfaat”.

Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan.

Dalam rangka pemikiran utilitarianisme, kriteria untuk menentukan baik buruknya suatu perbuatan adalah “the greatest happiness of the greatest number, kebahagiaan terbesar dari jumlah orang yang terbesar.

Utilitarianisme , teori ini cocok sekali dengan pemikiran ekonomis, karena cukup dekat dengan Cost-Benefit Analysis. Manfaat yang dimaksudkan utilitarianisme bisa dihitung sama seperti kita menghitung untung dan rugi atau kredit dan debet dalam konteks bisnis

Utilitarianisme, dibedakan menjadi dua macam :

  1. Utilitarianisme Perbuatan (Act Utilitarianism)
  2. Utilitarianisme Aturan (Rule Utilitarianism)

Prinsip dasar utilitarianisme (manfaat terbesar bagi jumlah orang terbesar) diterpakan pada perbuatan.

Utilitarianisme aturan membatasi diri pada justifikasi aturan-aturan moral.

b. Deontologi

Istilah deontologi berasal dari kata Yunani ‘deon’ yang berarti kewajiban.

‘Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu harus ditolak sebagai buruk’, deontologi menjawab : ‘karena perbuatan pertama menjadi kewajiban kita dan karena perbuatan kedua dilarang’.

Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban.

Pendekatan deontologi sudah diterima dalam konteks agama, sekarang merupakan juga salah satu teori etika yang terpenting.

Ada tiga prinsip yg harus dipenuhi :

(1) Supaya tindakan punya nilai moral, tindakan ini harus dijalankan berdasarkan kewajiban

(2) Nilai moral dari tindakan ini tidak tergantung pada tercapainya tujuan dari tindakan itu melainkan tergantung pada kemauan baik yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan itu, berarti kalaupun tujuan tidak tercapai, tindakan itu sudah dinilai baik

(3) Sebagai konsekuensi dari kedua prinsip ini, kewajiban adalah hal yang niscaya dari tindakan yang dilakukan berdasarkan sikap hormat pada hukum moral universal

Bagi Kant, Hukum Moral ini dianggapnya sbg perintah tak bersyarat (imperatif kategoris), yg berarti hukum moral ini berlaku bagi semua orang pada segala situasi dan tempat.

Perintah Bersyarat adalah perintah yg dilaksanakan kalau orang menghendaki akibatnya, atau kalau akibat dari tindakan itu mrpk hal yg diinginkan dan dikehendaki oleh orang tsb.

Perintah Tak Bersyarat adalah perintah yg dilaksanakan begitu saja tanpa syarat apapun, yaitu tanpa mengharapkan akibatnya, atau tanpa mempedulikan apakah akibatnya tercapai dan berguna bagi orang tsb atau tidak.

c. Teori Hak

Dalam pemikiran moral dewasa ini barangkali teori hak ini adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku.

Teori Hak merupakan suatu aspek dari teori deontologi, karena berkaitan dengan kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang sama.

Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama. Karena itu hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis.


d. Teori Keutamaan (Virtue)

memandang sikap atau akhlak seseorang.

Tidak ditanyakan apakah suatu perbuatan tertentu adil, atau jujur, atau murah hati dan sebagainya.

Keutamaan bisa didefinisikan sebagai berikut : disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara moral.

Contoh keutamaan :

  1. Kebijaksanaan
  2. Keadilan
  3. Suka bekerja keras
  4. Hidup yang baik
  5. Keutamaan yang harus menandai pebisnis perorangan bisa disebut : kejujuran, fairness, kepercayaan dan keuletan. Keempat keutamaan ini berkaitan erat satu sama lain dan kadang-kadang malah ada tumpang tindih di antaranya.
  6. Fairness : kesediaan untuk memberikan apa yang wajar kepada semua orang dan dengan wajar dimaksudkan apa yang bisa disetujui oleh semua pihak yang terlibat dalam suatu transaksi.
  7. Keutamaan-keutamaan yang dimilliki manajer dan karyawan sejauh mereka mewakili perusahaan, adalah : Keramahan, Loyalitas, Kehormatan dan Rasa malu.
  8. Keramahan merupakan inti kehidupan bisnis, keramahan itu hakiki untuk setiap hubungan antar manusia, hubungan bisnis tidak terkecuali.
  9. Loyalitas berarti bahwa karyawan tidak bekerja semata-mata untuk mendapat gaji, tetapi mempunyai juga komitmen yang tulus dengan perusahaan.
  10. Kehormatan adalah keutamaan yang membuat karyawan menjadi peka terhadap suka dan duka serta sukses dan kegagalan perusahaan.
  11. Rasa malu membuat karyawan solider dengan kesalahan perusahaan.

Sumber: http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=teori%20etika%20bisnis%20perbankan&source=web&cd=5&sqi=2&ved=0CDUQFjAE&url=http%3A%2F%2Fashur.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F15642%2FTeori-Teori%2BEtika%2BBisnis%2B-%2BBab%2BIa.ppt&ei=uyelTp3mEMrprQeX9pWCDQ&usg=AFQjCNHt2BHIN47NnI6ApKpNAoLbOzZHmQ&cad=rja


Minggu, 25 September 2011

Tugas Praktek Bisnis yang Tidak Etis

nama : Febriyanti
Npm/kls : 10208497/ 4EA03

Iklan Extrajoss yang bertema “Laki”

Menurut saya iklan extrajoss yang bertema laki itu,kurang etis karena untuk menyindir produk yang sama namun beda merk yaitu kukubima. Kukubima salah satu minuman energy yang mempunyai berbagai macam rasa tidak hanya satu rasa seperti Extrajoss yang hanya mempunyai satu rasa saja. Kukubima juga mempunyai slogan “roso”, lalu extrajoss mempunyai slogan “laki”. Karena kukubima mempunyai slogan roso dan berbagai macam rasa, extrajoss membuat iklan dengan menyindir dengan kata-kata “kalo laki minumnya ga rasa-rasa” lalu orang yang minum extrajoss memakai baju warna kuning karena extrajoss itu identik dengan warna kunig, kalau yang kukubima memakai baju warna ungu karena kukubima itu identik dengan warna ungu. Dengan itu lah yang membuat iklan extrajoss menurut saya kurang etis, karena dalam persaingan itu tidak ada yang saling menyindir atau pun saling menjatuhkan satu sama lain.

Sabtu, 30 April 2011

Karangan Rantai Deduksi

Nama : Febriyanti
Npm : 10208497 / 3EA03
Tugas 4 Bahasa Indonesia

1. 1. Rantai deduksi dengan tema “Rujak”

Semua rujak pedas rasanya. (hasil geberalisasi)

Kali ini saya diberi lagi rujak.

Sebab itu, rujak ini juga pasti pedas rasanya. (deduksi)

Saya tidak suka akan makan-makanan yang pedas rasnya. (induksi : generalisasi)

Ini adalah rujak.

Sebab itu, saya tidak suka makanan ini. (deduksi)

Saya tidak suka makan apa saja, yang saya tidak senangi (induksi : generalisasi)

Saya tidak suka makanan ini.

Sebab itu saya tidak memakannya. (deduksi)

2. 2.Rantai deduksi dengan tema “Bintang”

Semua bintang dilangit memiliki cahaya yang indah. (hasil generalisasi)

Saya mempunyai keinginan untuk menggapainya.

Oleh sebab itu, bintang yang saya ingin gapai memiliki cahaya yang sangat indah. (deduksi)

Sebenarnya saya sangat suka dengan keindahan cahaya bintang tersebut. (induksi:generalisasi)

Bintang ini adalah bintang yang memiliki cahaya yang sangat indah.

Sebab itu, saya sangat suka keindahan bintang dilangit. (deduksi)

Saya sangat suka bintang yang memiliki cahaya yang indah. (induksi:generalisasi)

Saya menyukai bintang tersebut.

Sebab itu, saya ingin menggapainya. (deduksi)

Rabu, 06 April 2011

Penalaran Induktif dan Salah Nalar

Tugas B.Indonesia2
Nama : Febriyanti
Kelas : 3EA03
Npm : 10208497

II.1 PENALARAN INDUKTIF

A. Generelisasi

Merupakan suatu proses penlaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum yang mencakup semua fenomena tadi.

Contoh :

Pemerintah telah menjadikan Pulau Komodo sebagai habitat pelestarian komodo. Di Ujung Kulon, pemerintah mebuat cagar alam untuk pelestarian badak bercula satu. Selain itu, sejumlah Undang-Undang dibuat untuk melindungi hewan langka dari incaran pemburu. Banyak cara yang telah dilakukan pemerintah untuk melestarikan hewan-hewan langka.

Generelisasi dapat dibedakan menjadi dua bentuk yaitu :

1. Loncatan Induktif

Sebuah generalisasi yang bersifat loncatan induktif tetap bertolak dari beberapa fakta yang digunakan belum mencerminkan fenomena yang ada.

Contoh :

Menurut Nielsen, peningkatan penjualan pada kategori makanan dan minuman mencapai 12,7 persen atau hampir dua kali lipat dari peningkatan penjualan produk tersebut selama 2009, yang sebesar 6,6 persen.

2. Tanpa Loncatan Induktif

Sebuah generalisasi tidak mengandung loncatan induktif bila fakta-fakta yang diberikan cukup banyak dan meyakinkan, sehingga tidak terdapat peluang untuk menyerang kembali.

Contoh :

Batik adalah produk lokal unggulan yang paling menarik minat konsumen.

B. Hipotese dan Teori

Hipotese adalah semacam teori atau kesimpulan yang diterima sementara waktu untuk menerangkan fakta-fakta tertentu sebagai penentu dalam peneliti fakta-fakta tertentu sebagai penuntun dalam meneliti fakta-fakta lain yang lebih lanjut.

Untuk merumuskan hipotese yang baik harus diperhatikan beberapa ketentuan berikut :

1. Secara maksimal memperhitungkan semua evidensi yang ada.

2. Bila tak ada alas an-alasan lain, maka anatara dua hipotese yang mungkin diturunkan, lebih baik memilih hipotese yang sederhana dari pada rumit.

3. Sebuah hipotese tidak pernah terpisah dari semua pengetahuan dan pengalaman manusia.

4. Hipotese bukan hanya menjelaskan fakta-fakta yang membentuknya.

Teori adalah azas-azas yang umum dan abstra yang diterima secara ilmiah dan sekurang-kurangnya dapat dipercaya untuk menerangkan fenomena-fenomena yang ada.

C. Analogi

Suatu proses penalaran yang bertolak dari dua peristiwa khusus yang mirip satu sama lain, kemudian menyimpulkan bahwa apa yang berlaku untuk suatu hal akan berlari pula untuk hal yang lain.

Contoh :

Para atlet memiliki latihan fisik yang keras guna membentuk otot-otot yang kuat dan lentur. Demikian juga dengan tentara, mereka memerlukan fisik yang kuat untuk melindungi masyarakat. Keduanya juga membutuhkan mental yang teguh untuk bertanding ataupun melawan musuh-musuh di lapangan. Oleh karena itu, untuk menjadi atlet dan tentara harus memiliki fisik dan mental yang kuat.

D. Hubungan Kausal

Hubungan kausal dapat berlangsung dalam tiga pola, yaitu :

1. Sebab ke akibat

Contoh : Banjir sering melanda kota kami karena saluran-saluran airnya penuh dengan sampah dan kotoran.

2. Akibat ke sebab

Contoh : Ia menangis karena senang mendapatkan uang untuk membeli obat dan makanan untuk adik dan ibunya dirumah.

3. Akibat ke akibat

Contoh : Harga BBM telah dinaikkan. Kenaikan harga BBM ini ternyata memicu kenaikan ongkos transportasi yang memang memerlukan BBM. Karena ongkos transportasi naik, barang-barang yang diangkut menggunakan alat transportasi tentu harganya juga naik. Akibatnya, kini rakyat semakin menderita.

E. Induksi dalam Metode Eksposisi

Eksposisi adalah karangan yang menyajikan sejumlah pengetahuan atau informasi. Tujuannya, pembaca mendapat pengethauan atau informasi sejelas-jelasnya.

Contoh :Pemerintah akan memberikan bantuan pembangunan rumah atau bangunan kepada korban gempa. Bantuan pembangunan rumah atau bangunan tersebut disesuaikan dengan tingkat kerusakannya. Warga yang rumahnya rusak ringan mendapat bantuan sekitar 10 juta. Warga yang rumahnya rusak sedang mendapat bantuan sekitar 20 juta. Warga yang rumahnya rusak berat mendapat bantuan sekitar 30 juta. Calon penerima bantuan tersebut ditentukan oleh aparat desa setempat dengan pengawasan dari pihak LSM.

II.2 SALAH NALAR

Gagasan, pikiran, kepercayaan atau simpulan yang salah, keliru, atau cacat disebut sebagai salah nalar.

Berikut ini salah nalar yang berhubungan dengan induktif, yaitu :

A. Generelisasi terlalu luas

Contoh : perekonomian Indonesia sangat berkembang

B. Analogi yang salah

Contoh : ibu Yuni, seorang penjual batik, yang dapat menjualnya dengan harga terjangkau. Oleh sebab itu, ibu Lola seorang penjual batik, tentu dapat menjualya dengan harga terjangkau.


Sumber : 1. yahoo.answer
2. harriefc.blogspot.com


Minggu, 20 Februari 2011

Kalimat Penalaran dan Kalimat Argumentasi (tugas B.Indonesia2)

Nama : Febriyanti/10208497
Kelas : 3EA03

Kalimat PenaLaran :
  1. Produksi sapi dan daging sapi nasional mampu memenuhi 70 persen kebutuhan dalam negeri.
  2. Batik adalah produk lokal unggulan yang paling menarik minat konsumen.
  3. UBEP Sangasanga dan Tarakan adalah unit bisnis Pertamina EP yang bertugas mengelola wilayah kerja Sangasanga dan Tarakan.
  4. Pemerintah menargetkan produksi pertama dari gas metana batu bara atau "coal bed methane" pada Mei 2011.
  5. Total jumlah sukuk ritel yang bisa dilepas pemerintah pada rencana penerbitan tanggal 23 Februari 2011 adalah di bawah Rp 10,8 triliun.
Kalimat Argumentasi :
  1. Bulog ditegaskan tidak boleh membeli dibawah HPP(harga pembelian pemerintah) untuk perlindungan petani.
  2. Kami akan segera membuat pemetaan rawan bencana lahar dingin."katanya.
  3. BNP Aceh bersama kepolisian dan BNK terus menggencarkan operasi pemusnahan ladang ganja pemberantasan narkoba lainnya.
  4. Bambu harus didatangkan dari luar DIY, karena bambu lokal terbatas dan kualitasnya kurang bagus. Kami terpaksa mendatangkan dari Jawa Barat dan Jawa Tengah," katanya.
  5. Jika perhitungan pungutan itu hanya didasarkan atas panjangnya rol film, maka satu judul film hanya perlu menyetor Rp 13 juta, per salinan film.

1. Hatta Pertanyakan Hasil Panen

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mempertanyakan hasil panen gabah yang dilaporkan gagal di berbagai tempat kepada Menteri Pertanian Suswono. Kegagalan panen wajib diketahui sejak awal agar pemerintah dapat mengantisipasi potensi kekurangan pasokan pangan pada pertengahan tahun 2011. Hatta mengungkapkan hal tersebut di Jakarta, Jumat (18/2/2011).

Menurut Hatta, untuk mengamankan stok cadangan beras pemerintah, Bulog mendapatkan perangkat hukum lengkap berupa instruksi presiden tentang fleksibilitas pembelian beras petani. Aturan teknisnya pun sudah diterbitkan Kementerian Pertanian. "Itu dari Menteri Pertanian, dikeluarkan minggu kemarin. Bulog ditegaskan tidak boleh membeli di bawah HPP (harga pembelian pemerintah). Itu untuk perlindungan petani, harus sesuai atau di atas HPP, maka dibuat tabel rafaksi, itu keluar dari Menteri Pertanian kemarin" ujarnya.

Hatta mengatakan, dirinya baru tahu tentang kegagalan panen di beberapa tempat melalui berita media massa. Hal itu perlu diklarifikasi langsung dari Menteri Pertanian. "Saya baca di koran hari ini bahwa panen tidak sesuai dengan yang diharapkan. Itu tentu harus diantisipasi di mana titik persoalannya. Apakah ada pada produktivitas atau apa, saya akan minta penjelasan Menteri Pertanian soal itu," katanya.

Keterangan:

1. kalimat penalaran : kalimat yang bercetak tebal merupakan kalimat penalaran, karena Hatta baru tahu tentang kegagalan panen melalui berita media massa.

2. kalimat argumentasi : kalimat yang bercetak miring merupakan kalimat argumentasi, karena Bulog ditegaskan tidak boleh membeli dibawah HPP(harga pembelian pemerintah) untuk perlindungan petani.

3. Penjualan Barang Konsumsi Positif

Perusahaan informasi dan media global, The Nielsen Company, mencatat penjualan barang-barang konsumsi bergerak cepat, seperti makanan, minuman, obat-obatan, produk perawatan pribadi, dan barang keperluan rumah tangga, menunjukkan tren positif selama 2010.

Direktur Eksekutif Retail Measurement Services Nielsen, Teguh Yunanto, Selasa (22/2/2011) di Jakarta mengatakan, nilai penjualan 43 kategori barang konsumsi bergerak cepat (fast moving consumer goods/FMCG) selama 2010 mencapai Rp 121 triliun atau meningkat 11 persen dari tahun sebelumnya.

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan dari 2008 ke 2009, yang menurut catatan Nielsen hanya sebesar 8,5 persen. "Trennya positif dan tahun ini pasar akan masih seperti itu," kata Teguh.

.Menurut Nielsen, peningkatan penjualan pada kategori makanan dan minuman mencapai 12,7 persen atau hampir dua kali lipat dari peningkatan penjualan produk tersebut selama 2009, yang sebesar 6,6 persen.

Sementara peningkatan penjualan barang kategori produk perawatan pribadi pada 2010 hanya 13,3 persen, sedikit lebih lambat dari 2009 yang peningkatannya mencapai 15,4 persen.

Peningkatan penjualan produk rumah tangga juga mengalami perlambatan selama 2010. Selama kurun waktu itu penjualan produk rumah tangga hanya 4,3 persen, lebih rendah dibandingkan dengan penjualan 2009 sebesar 9,1 persen. "Ini bisa merupakan indikasi bahwa konsumen mengorbankan sebagian keperluan rumah tangga mereka untuk berbelanja makanan dan memenuhi kebutuhan gaya hidup," kata Teguh.

Keterangan:

1. Kalimat Penalaran : kalimat yang bercetak tebal merupakan kalimat penalaran, karena terdapat fakta kalau nilai penjualan 43 kategori barang konsumsi bergerak cepat selama tahun 2010.

2. Kalimat Argumentasi : kalimat yang bercetak miring merupakan kalimat argumentasi, karena ada pendapat bahwa konsumen mengorbankan sebagian keperluan rmah tangga mereka utuk berbelanja makanan dan memenuhi kebutuhan gaya hidup.


4. Apindo Sepakat Membayar "nyicil"

Wakil Sekretaris Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Franky Sibarani mengungkapkan pihaknya dan PLN sepakat mengambil jalan tengah berupa pembayaran sebagian tagihan secara cicilan bagi industri.

"Apindo dan PLN sepakat memberikan jalan tengah berupa pembayaran sebagian tagihan secara cicilan bagi industri yang diperkirakan mengalami kesulitan apabila capping (pembatasan) dicabut," jelasnya.

Ia menilai hasil yang diputuskan DPR dan Menteri ESDM berapa waktu lalu mengenai capping tarif listrik untuk industri tidak tegas menyatakan bahwa capping dicabut. Sehingga bisa memiliki tafsir berbeda.

PLN sebagai partner Apindo (industri) sepakat untuk tidak berlama-lama dalam perbedaan pendapat soal capping. "Apabila kemudian hari Pemerintah-DPR menetapkan capping masih berlaku, maka Apindo minta kepada PLN untuk memperhitungkan kembali tagihan listrik yang telah dibayarkan," tegasnya.

Sebagaimana diketahui, dalam Rapat Kerja Komisi VII DPR-RI dengan Kementerian ESDM dan PT PLN dihasilkan kesimpulan mengenai capping (pembatasan) tarif dasar listrik untuk sektor industri. Komisi VII meminta pemerintah tetap memberlakukan capping TDL untuk sektor industri.

"Komisi VII DPR meminta pemerintah untuk melaksanakan disiplin anggaran subsidi listrik dan tetap berpedoman kepada UU 10 tahun 2010 tentang APBN 2011 sebesar Rp 40,7 Triliun," ujar ketua Komisi VII, H Teuku Riefky Harsa.(Srihandriatmo Malau)

Keterangan :

  1. Kalimat Penelaran : kalimat yang bergaris bawah merupakan kalimat penalaran, karena PLN sepakat untuk tidak berlama-lama dalam perbedaan pendapat soal capping.
  2. Kalimat Argumentasi : kalimat yang bergaris miring merupakan kalimat argumentasi, karena Komisi VII DPR mengajak pemerintah untu melaksanakan disipin anggaran subsidi listrik dan tetap berpedoman kepada UU 10 tahun 2010.

5. Perubahan Iklim Tingkatkan Kemisknan

Perubahan iklim yang berdampak terhadap sektor pertanian dapat berujung pada peningkatan angka kemiskinan di Indonesia.

Dosen Institut Pertanian Bogor (IPB), Handoko, menyampaikan, skenario terburuknya, perubahan iklim membuat produktivitas pertanian menurun sehingga pendapatan petani semakin kecil. Padahal, dua pertiga warga miskin di Indonesia berada di pedesaan dan mengandalkan hidupnya dari pertanian.

Kendati demikian, Handoko juga mengatakan bahwa perubahan iklim dapat membuat petani lebih maju. Perubahan iklim memaksa petani beradaptasi lebih kreatif. Namun, jika melihat kondisi petani di Indonesia, hal tersebut seolah mustahil. Menurut Handoko, kondisi petani Indonesia saat ini memprihatinkan.

"Lahan pertaniannya sudah sempit, modalnya juga pas-pasan, pendidikannya lebih rendah, lebih banyak makin miskin, produksi akan turun," katanya. Sementara kondisi iklim di Indonesia saat ini, lanjut Handoko, menunjukkan tanda-tanda perubahan perubahan. "Yang sekarang, ya, kekeringan, terus banjir, kekeringan. Di daerah-daerah yang monsoonal, antara musim hujan dan kemaraunya jelas, terjadi kekeringan, musim hujannya makin pendek," papar Handoko.

Akibat perubahan iklim tersebut, waktu tanam bergeser. Semula petani dapat memanen dua kali dalam setahun, kini menjadi hanya satu kali panen. Handoko melanjutkan, turunnya produktivitas pertanian akibat perubahan iklim tersebut dapat berakibat fatal secara nasional. Diramalkan, pada 2050 terjadi defisit gabah kering sebesar 60 juta ton. "Itu asumsi tidak ada penambahan lahan atau pengurangan konsumsi per kapita," ujarnya.

Untuk mencegah hal tersebut, lanjut Handoko, diperlukan upaya bersama dalam mengatasi ketahanan pangan jangka panjang. Hal itu dapat dilakukan antara lain dengan mengurangi konsumsi beras, diversifikasi pangan, peningkatan luas areal pertanian, peningkatan produktivitas, perencanaan waktu dan pola tanam, intensifikasi dan konservasi lahan serta air, dan peningkatan pemahaman petani tentang iklim melalui pendidikan.

Keterangan ;

  1. Kalimat Penalaran : kalimat yang bercetak tebal merupakan kalimat penalaran, karena fakta dalam kalimat tersebut.
  2. Kalimat Argumentasi : kalimat yang bercetak miring merupakan kalimat argumentasi, karena dapat mempengaruhi masyarakat untuk mengurangi konsumsi beras.

Sumber : Kompas.com