Minggu, 25 Oktober 2009

Dehidrasi

Seperti yang kita ketahui, tubuh manusia memiliki indikator alami untuk menyampaikan sinyal ke otak bila tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi, yaitu rasa Haus. Indikator lainnya adalah air seni sedikit dan pekat, mulut dan kulit terasa kering, serta tubuh lemas. Ternyata Dehidrasi juga dapat menurunkan tekanan darah dan bila semakin parah, dapat memicu hilangnya kesadaran, kerusakan otak sehingga mengakibatkan kematian. Organ tubuh seperti hati dan ginjal pun terancam fungsinya jika tubuh mengalami Dehidrasi tinggi. Untuk menghindari dampak-dampak negatif dehidrasi, asupan air didalam tubuh pun harus selalu di jaga agar selalu seimbang. Bila kadar air dalam tubuh menurun, harus segera melakukan pengisian kembali.
Setiap individu memiliki kebutuhan jumlah air yang berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti makanan yang dikonsumsi, suhu dan kelembabpan lingkungan serta aktivitas yang dilakukan. Faktor lain yang turut mempengaruhi adalah jenis kelamin, usia, dan kondisi tubuh. Air yang dikeluarkan oleh tubuh melalui pernapasan, kulit, kandung kemih, dan usus harus diseimbangkan jumlahnya dengan air yang diminum. Total air yang dibutuhkan tubuh kita setiap hari adalah 2-2,5 liter atau sekitar 8-10 gelas, berasal dari makanan dan minuman yang dikonsumsi. Air yang masuk kedalam tubuh, 90 persennya akan terserap dan tersirkulasi.

Sabtu, 24 Oktober 2009

Bahasa Indonesia, Alat Pemersatu Bangsa

Sekitar tahun 1927-1928, tersebar pamflet dari Perdana Menteri Belanda Hendrikus Colijn yang menyebutkan "Kesatuan Indonesia" merup[akan konsep yang kosong. Setiap pulau dan daerah Indonesia adalah etnis yang terpisah sehingga masa depan bangsa jajahan ini tetap dibagi dalam wilayah-wilayah.
Peryataan itu membuat para pemuda geram. Kongres Pemuda II pun digelar. Rapat pertama pada Sabtu, 27 Oktober 1928 di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, Ketua PPPI sekaligus Ketua Kongres, pemuda Soegondo, berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan. Acara dilanjutkan dengan uraian pemuda Yamin mengenai lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia, yaitu: sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928 di Gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Jakarta (sekarang Museum Sumpah Pemuda), Mr Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi, selain gerakan kepanduan. Dan naskah pada secarik kertas buah pikir pemuda Yamin dibacakan ketua kongres. Itulah naskah Sumpah Pemuda.
Berbekal niat dan kemauan bersama untuk mewujudkan persatuan demi kemerdekaan, pemuda-pemudi dari organisasi yang berbeda itu mengikrarkan diri untuk satu dalam Tanah Air, bangsa, dan bahasa Indonesia.Mereka tidak lagi berdiri dalam kelompok-kelompok kecil suku, ras, dan agama tetentu, tetapi dalam satu kelompok bangsa yang besar. Kaerena seumpama batangan lidi, mudah patah jika sendiri-sendiri. Namun, akan kuat jika disatukan menjadi sebuah sapu.
Mengerti kan arti penting Sumpah Pemuda dalam sejarah bangsa kita? Ayo, kita jaga bersama semangatnya!!! Salah satu caranya dengan memakai Bahasa Indonesia dalam pergaulan kita sehari-sehari.